Kirab Resolusi Jihad dalam Rangka Hari Santri Nasional 2018 di Wilayah PWNU Jawa Barat : PCNU Kota Bandung
Bandung (16/10). Pagi ini, kegiatan kirab resolusi jihad NU 2018 di wilayah PWNU Jawa Barat dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2018 dimulai. Tepat jam 08.00, Kirab Resolusi Jihad di dilepas oleh Wakil Ketua PWNU Jabar KH Abu Bakar, disaksikan oleh Sekretaris PWNU H. Asep Abdillah, para wakil sekretaris H Dasuki AS, H Aceng Amrullah, dan Ujang Nurjaman.
Rencananya rombongan kirab ini akan mengunjungi seluruh PCNU yang ada di Jawa Barat. Rute kirab dari PWNU Jabar menuju PCNU Kota Bandung dan akan berakhir di PCNU Kota Tasikmalaya, untuk mengikuti puncak HSN 2018 di Lapangan Dadaha yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Rombongan inti yang terdiri dari 22 orang beserta rombongan lainnya mulai melangkahkan kaki menuju PCNU pertama yang akan dikunjungi, PCNU Kota Bandung yang letaknya tak jauh dari PWNU Jawa Barat.
Sekitar pukul 08.30 rombongan kirab resolusi jihad NU tiba di PCNU Kota Bandung di jalan Sancang Bandung. Rombongan yang berjalan kaki dari kantor PWNU Jawa Barat di jalan Terusan Galunggung disambut oleh ketua PCNU Bandung KH. Agus Syarif Hidayatulloh selaku ketua Tanfidz PCNU Kota Bandung.
Pada prosesi ini Panji Kirab Resolusi Jihad NU diserahkan oleh perwakilan rombongan HSN PWNU Jawa Barat kepada ketua PCNU Bandung, KH. Agus Syarif Hidayatulloh. Setelah serah terima, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan resolusi jihad oleh Gus ‘Ali dari LD PWNU Jabar dilanjutkan dengan pidato singkat mengenai semangat resolusi jihad.
“Wahai saudara sebangsa, Allah telah anugerahkan kemerdekaan kepada kita, Resolusi Jihad telah menggelorakan semanga jihad didada para pejuang, putra-putri terbaik bangsa, hingga Indonesia merdeka.
Mari kita jaga dan teruskan kemerdekaan ini, kita jaga NKRI, kita teruskan perjuangan para ulama, kita dekatkan anak-anak kita ke ulama, kita bumikan di Jabar tercinta paham Aswaja An-Nahdiyah, semoga Indonesia jaya selamanya.”
Selanjutnya, rombongan kirab resolusi jihad NU melanjutkan perjalannya ke arah selatan kota Bandung, menuju PCNU Kabupaten Bandung.
Sekelumit Resolusi Jihad Nahdlatul ‘Ulama
Resolusi Jihad mengobarkan semangat umat Islam, khususnya warga nahdliyyin, mengusir sekutu yang ingin kembali menguasai RI. Resolusi inilah yang mengilhami peristiwa 10 NOvember 1945. Berikut ini redaksi lengkapnya.
Resolusi N.U. Tentang Djihad fi Sabilillah
BISMILLAHIRRACMANIR ROCHIM
Resolusi :
Rapat besar Wakil-Wakil Daerah (Konsul 2) Perhimpunan NAHDLATOEL OELAMA seluruh Djawa- Madura pada tanggal 21-22 Oktober 1945 di SURABAJA.
Mendengar :
Bahwa di tiap-tiap Daerah di seluruh Djawa-Madura ternyata betapa besarnya hasrat ummat Islam dan Alim Oelama di tempatnya masing-masing untuk mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAULATAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MERDEKA.
Menimbang :
- Bahwa untuk mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum Agama Islam, termasuk sebagai satu kewadjiban bagi tiap 2 orang Islam.
- Bahwa di Indonesia ini warga Negaranya adalah sebagian besar terdiri dari Ummat Islam.
Mengingat :
- Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang yang datang dan berada disini telah banyak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang mengganggu ketenteraman umum.
- Bahwa semua jang dilakukan oleh mereka itu dengan maksud melanggar kedaulatan Negara Republik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali mendjadjah disini maka dibeberapa tempat telah terdjadi pertempuran jang mengorbankan beberapa banyak djiwa manusia.
- Bahwa pertempuran 2 itu sebagian besar telah dilakukan oleh Ummat Islam jang merasa wadjib menurut hukum Agamanya untuk mempertahankan Kemerdekaan Negara dan Agamanya.
- Bahwa didalam menghadapi sekalian kedjadian 2 itu perlu mendapat perintah dan tuntunan jang njata dari Pemerintah Republik Indonesia jang sesuai dengan kedjadian-kedjadian tersebut.
Memutuskan :
- Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaja menentukan suatu sikap dan tindakan jang njata serta sebadan terhadap usaha-usaha jang akan membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia, terutama terhadap fihak Belanda dan kaki-tangannya.
- Supaja memerintahkan melandjutkan perdjuangan bersifat “sabilillah” untuk tegaknya Negara Republik Indonesia Merdeka dan Agama Islam
Surabaja, 22 – 10 -1945
HB. NAHDLATOEL OELAMA