The news is by your side.

Mengapa Ulama Berbeda Pendapat ?

B. Metode Ijtihad

B.1. Imam Abu Hanifah

 Berpegang pada dalalatul Qur’an
Menolak mafhum mukhalafah
Lafz umum itu statusnya Qat’i selama belum ditakshiskan
Qiraat Syazzah (bacaan Qur’an yang tidak mutawatir) dapat dijadikan dalil
Berpegang pada hadis Nabi
Hanya menerima hadis mutawatir dan masyhur (menolak hadis ahad kecuali diriwayatkan oleh ahli fiqh))
Tidak hanya berpegang pada sanad hadis, tetapi juga melihat matan-nya
Berpegang pada qaulus shahabi (ucapan atau fatwa sahabat)
Berpegang pada Qiyas
mendahulukan Qiyas dari hadis ahad
Berpegang pada istihsan

B.2. Imam Malik bin Anas

Nash (Kitabullah dan Sunnah yang mutawatir)
zhahir Nash
menerima mafhum mukhalafah
Berpegang pada amal perbuatan penduduk Madinah
Berpegang pada Hadis ahad (jadi, beliau mendahulukan amal penduduk Madinah daripada hadis ahad)
Qaulus shahabi
Qiyas
Istihsan
Mashalih al-Mursalah

B.3 Imam Syafi’i

Qur’an dan Sunnah (artinya, beliau menaruh kedudukan Qur’an dan Sunnah secara sejajar, karena baginya Sunnah itu merupakan wahyu ghairu matluw). Inilah salah satu alasan yang membuat Syafi’i digelari “Nashirus Sunnah”. Konsekuensinya, menurut Syafi’i, hukum dalam teks hadis boleh jadi menasakh hukum dalam teks Al-Qur’an dalam kasus tertentu)
Ijma’
hadis ahad (jadi, Imam Syafi’i lebih mendahulukan ijma’ daripada hadis ahad)
Qiyas (berbeda dg Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i mendahulukan hadis ahad daripada Qiyas)
Beliau tidak menggunakan fatwa sahabat, istihsan dan amal penduduk Madinah sebagai dasar ijtihadnya

B.4. Imam Ahmad bin Hanbal

An-Nushush (yaitu Qur’an dan hadis. Artinya, beliau mengikuti Imam Syafi’i yang tidak menaruh Hadis dibawah al-Qur’an)
menolak ijma’ yang berlawanan dengan hadis Ahad (kebalikan dari Imam Syafi’i)
menolak Qiyas yang berlawanan dengan hadis ahad (kebalikan dari Imam Abu Hanifah)
Berpegang pada Qaulus shahabi (fatwa sahabat)
Ijma’
Qiyas

Kalau kita susun empat Imam mazhab itu menurut banyaknya menggunakan rasio maka urutannya adalah:

Imam Abu Hanifah
Imam Syafi’i
Imam Malik
Imam Ahmad bin Hanbal

Kalau disusun menurut banyaknya menggunakan riwayat:

Imam Ahmad bin Hanbal
Imam Malik bin Anas
Imam Syafi’i
Imam Abu Hanifah

(Bagi yang ingin mendalami metode ijtihad para ulama saya merekomendasikan Muhammad Salam Madkur, “Manahij al-Ijtihad fi al-Islam”, Kuwait, al-matba’ah al-‘Asriyah al-Kuwait, Jami’ah al-Kuwait, 1984)
Kesimpulan

Leave A Reply

Your email address will not be published.