Mengenang Gus Dur Sepanjang masa: Nilai Strategis Gus Dur
Perbedaan Gus Dur dengan kyai lainnya terletak kepada wacana yang dikembangkannya selama ini, serta citra modernitas yang disandangnya, meskiput atribut tradisional sebagai ciri NU, tak pernah ditinggalkannya. Gus Dur juga mempunyai perspektif yang lebih luas dengan berbagai kalangan, latar belakang yang bermacam-macam, sehingga Gus Dur dapat tampil secara lebih genial dan kosmopolit, fleksibel, persuasif dan komunikatif. Komunitasnya tak dapat dibatasi. Ia seperti manusia tanpa batas, meskipun sebagai manusia, ia penuh dengan keterbatasan. Mitsua Nakamura, pemerhati NU mengatakan, Gus Dur adalah tokoh dzu wujuh ( seribu wajah ).
Ringkasnya, Gus Dur bisa mewakili siapa saja, dapat berperan apa saja. Ia adalah aktor utama NU. Geraklangkah NU identik dengan sosok Gus Dur. Ia bahkan menjadi institusi tersendiri yang menopang kebesaran NU. Ia adalah potret masa lalu NU dan NU masa depan. Ia tokoh yang mampu manjing ajur ajer.
Emosi warga NU seperti larut dalam sosok Gus Dur. Siapa saja dengan kekuatan apa saja, tidak dapat memisahkan Gus Dur dengan NU, termasuk kematiannya sekalipun. Ia telah meninggalkan warga NU dengan diringi cucuran air mata dan siraman doa, yasiin tahlil, untaian alunan kitab suci Al Qur’an oleh ribuan para penghafal, doa para ulama khos dan para solihin. Tetapi ia tetap dikenang dan bersama warga NU. Setiap hari ribuan para pelayat mendatangi makamnya, karena mencintai Gus Dur.***
Cilacap,31-12-2019
Buku lain :