The news is by your side.

Mujtahid Melakukan Dua Ijtihad, Teks dan Penerapannya

Jakarta, NU Online

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin mengatakan, seorang mujtahid dengan setumpuk ilmunya tetap melakukan dua ijtihad, yaitu ijtihad pada teks dan ijtihad dalam penerapannya.

Hal itu disampaikan Kiai Ishom, Selasa (24/7) lalu saat memberikan materi dalam Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) II yang digelar Lakpesdam PBNU di Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

“Itu wajib dipahami dengan baik. Kalau dalam kitab Imam asy-Syatibi, seorang mujtahid melakukan ijtihad dua kali, yaitu ijtihad pada teks-teks suci dan ijtihad dalam penerapannya,” jelas Kiai Ishom.

Jadi, menurutnya, menerapkan jihad itu dalam kondisi damai. Fahmiu nusus assyariyah fahman jayyidan, harus memiliki pemahaman yang baik dalam teks dan mengerti apa yang ditunjuk teks.

“Lalu mengerti syarat untuk penerapannya, termasuk apa yang menghalangi,” terang dosen UIN Raden Intan Lampung ini.

Dia mengungkapkan, kasus yang paling bagus ialah kisah Sayyidina Umar ketika ada pencuri di musim kemarau. Ayatnya ada, tetapi tidak diterapkan karena kondisi.

Kiai Ishom menegaskan, seorang ulama harus bisa membedakan ayat yang umum dan yang khusus. Jadi selalau ada illat (musabab) dalam penerapan sebuah ayat hukum.

“Jadi seorang ulama dan ahli hukum, harus mengerti kaidah fiqih, tafsir, hadits, ushul fiqih,” tuturnya. (Fathoni)

Sumber : NU Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.