Pendidikan Karakter di Masa Covid 19
Supaya kegiatan belajar mengajar di rumah berjalan dengan baik, pemerintah maupun pihak swasta seperti Google Indonesia dan Microsoft bersinergi menyediakan perangkat aplikasi yang dijadikan platform pembelajaran dalam jaringan (online ). Selain dua perusahaan raksasa itu ada juga pihak swasta seperti Quipper, Kelas Pintar, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius. Sementara pemerintah lewat Kementerian Pendikan dan Kebudayaan menyediakan portal belajar sendiri, yakni Rumah Belajar dan program belajar di TVRI.
Selama ini, jauh sebelum wabah Covid 19 melanda negeri ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah secara rutin dilakukan guru maupun siswa. Hal yang jamak terjadi adalah siswa mengadopsi contoh yang baik dari gurunya lewat sikap maupun tutur kata seorang guru. Hal ini dilakukan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar selama 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama 3 tahun dan sekolah Menengah Atas selama 3 tahun. Ini rutin dilakukan sejak pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00. Kegiatan ini secara tidak langsung adalah menanamkan pendidikan karakter kepada siswa. Siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Kegiatan kerohanian dan sosial terkontrol oleh warga sekolah (Kepala sekolah, guru dan rekan sejawat siswa). Meskipun kadang juga dijumpai hal-hal negatif terjadi di sekolah seperti perundungan tindak kekerasan baik terhadap siswa maupun guru begitu sebaliknya. Kasus seperti ini jarang terjadi. Jumlahnya tidak banyak (tidak mentolerir jumlah) dibanding dengan perbuatan positif yang dilakukan siswa ketika berada di sekolah.
Buku lain :