The news is by your side.

Raihlah Kemuliaan Rajab Dengan Mencontoh Perjuangan Rasul Saw dan Ulama Nusantara

Raihlah Kemuliaan Rajab Dengan Mencontoh Perjuangan Rasul Saw dan Ulama Nusantara | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratCiparay, Jumat 6 April 2018 – Muslimat NU dan Jatman MWCNU Ciparay mengadakan pengajian umum menyambut datangnya bulan Rajab dengan mengundang pembicara Habib Umar bin Husein Assegaff ( LDNU Jawa Barat ). Pengajian rajaban tersebut dilaksanakan di Masjid Besar Ciparay, Kab. Bandung, Prop. Jawa Barat. Pada kesempatan tersebut hadir, KH. Ujang Matin ( Ketua MWCNU Ciparay ), Ajengan Herdiana ( Ketua Jatman), Ajengan Deni Alih ( Pembina Pesantren Atsaqofah Majalaya ) H. Abdul Hadi Hasan, Lc ( WaSek LTMNU Kab. Bogor), Ust. Dadang Sudrajat ( Sekretaris Yayasan Atsaqofah Al Islamiyah ), dan para tokoh setempat.

Habib Umar bin Husein Assegaff dalam ceramahnya menyampaikan hakikat peringatan Rajab, jika kita ingin mencari dalil kemuliaan Rajab maka carilah di ayat suci Al Qur’an, begitu pula ketika kita ingin mencari kesuksesan harus dengan ilmu sebagaimana Nabi saw sampaikan, “Man araadaddunya fa alaihi bil ilmi, wa man araadal akhirata fa alaihi bil ilmi wa man araadahuma fa alaihi bil ilmi”. Kalau mau sukses di dunia, bukan dengan mendirikan khilafah, mau sukses dari segi pemerintahan juga bukan dengan khilafah, tapi harus dengan ilmu pengetahuan. Negeri ekonominya akan sukses, teknologinya sebagaimana diraih oleh Jepang, mereka tidak menggunakan sistem khilafah tapi memanfaatkan ilmu pengetahuannya. Orang yang ingin meraih kesuksesan di akhirat juga harus dengan ilmu, mau jadi orang sholeh, mau jadi fuqaha, mau jadi pimpinan PBNU, maka harus dilandasi dengan Ilmu.

Raihlah Kemuliaan Rajab Dengan Mencontoh Perjuangan Rasul Saw dan Ulama Nusantara | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratKita pasti mengenal, guru kita bersama Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, M.A, beliau seorang yang alim, hafal Al Quran dan banyak hadis, serta syair-syair bahasa Arab, dan Ahli Tasawuf, semua itu diraihnya dengan berusaha belajar dan ngaji dengan giat. Kita tahu, pasti alim sekelas beliau menuntut ilmu sejak anak-anak, sebagaimana Nabi saw bersabda utlubul Ilma minal mahdi, tuntutlah ilmu sejak buaian. Hadis tersebut hanya diamalkan oleh kalangan Ahlisunnah Annahdliyah, ingat hanya diamalkan oleh pengikut NU, kenapa? Karena di NU sejak usia dini sudah diajarkan marhabaan, dibacakan surat Maryam agar mencintai Al Quran. Itu merupakan tradisi positif yang berkembang di Nusantara, kita terbiasa dengan keindahan dan keberkahan tradisi itu, bahkan sebelum kita dilahirkanpun kita sudah dikenalkan terkait hakikat mencintai Rasul saw.

Habib Umar Assegaff kemudian menyatakan, bahwa para ahli peneliti mutakhir menyatakan bahwa musik klasik itu sangat bermanfaat bagi janin di dalam kandungan ! Itu musik, apalagi ini lantunan Ayat Al Quran, marhabaan, apalagi sholawatan. Sebagian orang ada yang menyatakan, “Ahlisunnah sudah cukup, tidak usah pakai NU ! “ Menurut saya punya guru, yaitu Habib Luthfi bin Yahya, beliau berkata, “Orang yang menyatakan hal tersebut adalah orang yang tidak mengerti situasi dan keadaan zaman!! Orang yang tidak faham sejarah, orang yang menyatakan cukup Aswaja saja, harus siap hancur dan punah.” Contoh yang terjadi di Jordania, disana ahlisunnah tapi karena tidak ada jammiyah akhirnya tidak eksis, tidak berwibawa karena tidak terorganisir, tidak ada semangat kerjasama.

Di Indonesia ada NU, semua menyakini keberadaan NU itu sangat bermanfaat ! Bahkan presiden Jokowi mengakuinya, jangan heran beliau sangat hormat kepada Alim Ulama, para Kyai NU. Kenapa? Karena hanya NU yang mengamalkan Islam rahmatan lil alamin, para Kyai Nahdliyin merealisasikan dan mengaplikasikan ajaran yang sesuai dengan yang diamalkan Baginda Rasul saw. Di NU ada beberapa kriteria yang tidak bisa diganggu gugat, yaitu tasamuh, tawazun, tawasuth dan i’tidal. Ada juga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah. Dengan ajaran seperti maka warga Nahdliyin selalu menjadi penjaga kedamaian karena selalu terdepan dalam menunjukan sikap toleransinya bagi yang berbeda dengannya.

Diakhir ceramahnya Habib menyampaikan pesan penting bagi muslimat NU, Habib menyatakan wahai ibu-ibu kita semua harus bersyukur kita dibimbing oleh para ulama dan kyai NU, kita mengenal bagaimana hidup bahagia baik di Dunia maupun di Akhirat hingga dapat meraih keberkahan. Pada kesempatan rajaban ini kita dikumpulkan bersama para Kyai untuk selalu Ingat dengan peristiwa Isra Mi’raj, kapan itu terjadi?! itu terjadi pada ‘amul huzn yaitu tahun kesedihan, dimana Rasul saw ditinggalkan oleh Istrinya yang bernama siti Khadijah dan Pamannya yang bernama Abu thalib, mereka adalah pejuang yang membela rasul baik dari sisi jiwa maupun materi. Ibu-Ibu muslimat harus mengenal sosok Siti khadijah yang telah melahirkan Siti fatimah dan dari sulbi beliaulah akhirnya ada Wali Songo dan Para Kyai. Mari kaji lebih dalam dengan mengaji agar kitapun memiliki keturunan yang sholeh dan sholehah yang dapat membela para Kyai, cinta pada NU dan mau berjuang bersama para Guru demi menjaga kedamaian dan jayanya NKRI.

Leave A Reply

Your email address will not be published.