Santri Garut Makmurkan Masjid dan Cerdaskan Bangsa Dengan Kajian Akhlak
Ramadhan sudah memasuki pekan ketiga, muslimin bersiap mengucapkan perpisahan dengan bulan yang sangat dipenuhi dengan keberkahan ini. Para ulama Nusantara seringkali menceritakan kesedihan yang dialami oleh para Wali dan para ahli tasawuf karena mereka harus menghadapi bulan lain pasca berlalunya Ramadhan. Mereka bersimpuh dalam doa dan munajat kepada Allah SWT dengan meneteskan air mata kala pintu Rahmat Ilahi terbuka luas, tiada harapan kecuali mengharap kesehatan dan umur panjang agar di masa mendatang dapat berjumpa kembali dengan Ramadhan.
Suasana Ramadhan memang sangat dirindukan, karena semaraknya aktifitas dakwah. Masjid, Musholla, Madrasah dan Majelis Taklim nampak memancarkan cahaya dan kehangatan disebabkan adanya gerakan berjamiyyah muslimin, bilkhusus Nahdliyin Nusantara. Santri Garut dan beberapa tokoh masyarakat Babakan Loa, Cibatu, kabupaten Garut selama dua pekan telah berusaha memakmurkan masjid Al Rayyan dengan mengadakan Pesantren Kilat dan Rabu (6/6) mengadakan penutupan Sanlat secara resmi. “ Alhamdulillah tahun ini jumlah santri yang mengikuti sanlat mencapai 120 santri, ini sebuah peningkatan dan patut dibanggakan.” Ucap Ketua Panitia Sanlat Ustadz Deden.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Tokoh dan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Jami Babakan Loa, H. Toyib. Beliau dalam kata Sambutannya Mendorong terus para Asatidz dan Asatidzah untuk terus mencerdaskan Santri dan Bangsa, serta para santri harus mengamalkan ilmunya “ Saya berpesan, Santri yang telah mengikuti sanlat harus mengamalkan ilmunya supaya berkah.” Tegas Bapak Haji.
Pihak panitia sanlat tidak lupa mengundang, Wakil Sekretaris Lembaga Ta’mir Masjid LTM PCNU Kab Bogor H Abdul Hadi Hasan, Lc untuk Memberikan ceramah dihadapan Ratusan Santri Sanlat Ramadhan 1439 H dan Dewan Guru. Kang Hadi memulai ceramahnya dengan menceritakan bagaimana Rasul Saw berhasil mendidik insan cemerlang, cerdas yang mendunia. Ada Sayidina Abu Bakar Ashshiddiq, Sayidina Umar bin Khattab, Sayidina Ustman bin Affan, Sayidina Ali bin Abi Thalib, dll. “ Mereka adalah para sarjana sukses yang mendunia, kenapa bisa sukses karena para sahabat memahami ayat, “ Taatlah Kepada Allah, Rasul-Nya dan Ulil Amri dari Kalian…”. Ucap Kang Hadi.
Rasul bersabda, “ Aku dididik oleh Allah SWT menjadi seorang beradab dengan Pendidikan adab Terbaik.” Rasul Saw dan para sahabat sukses karena ketakwaan dan ketaatannya serta Adab, Akhlaknya. “ Kesuksesan dapat diraih ketika kita semangat dalam mengkaji ilmu dan berakhlak. Kalian mau sukses, maka harus tunduk patuh kepada Ulama dan Para Guru, Jangan lupa contoh Akhlak mereka dalam kehidupan sehari-hari.” Lugas Kang Hadi.
Kang Hadi melanjutkan dengan menceritakan Akhlak Sayidina Umar bin Khattab dan Sayidina Ali bin Abi Thalib yang sangat pandai membantu kaum fuqara, Kaum Miskin dan anak-anak Yatim. Setiap rumah fuqoro dan yatim pada masa kekhilafahan mereka tidak pernah kehabisan sembako, karena Khalifah Umar dan Amirul Mukminin Ali bin Thalib selalu blusukan membantu mereka secara sembunyi dikala orang lain terlelap tidur. “ begitulah sahabat Nabi, suka membantu, kita harus contoh mereka. Kaum fuqoro dan Yatim menangis saat Kedua Khalifah Wafat, Hari ini tepat Tanggal 21 Ramadhan, menurut riwayat sejarawan adalah Hari syahidnya Sayidina Ali bin Abi Thalib karena Dibunuh oleh Abdurahman Ibnu Muljam.” Ucap Kang Hadi.
WaSek LTMNU pada akhir ceramahnya menegaskan agar para santri dan wali murid untuk terus berjuang makmurkan masjid Cerdaskan bangsa, meniru perjuangan dan akhlak para sahabat Rasul hingga ajal menjemput.