Tahun 2020 Menjadi Nuqthatul Inthilaq (Titik Tolak) Globalisasi NU
Pecihitam.org – National Intelelligence Council’s (NIC), sebuah lembaga pusat pemikiran jangka menengah dan strategis jangka panjang Amerika Serikat, 15 tahun yang lalu (Desember 2004) merilis sebuah laporan yang berjudul, “Mapping the Global Future”. Dalam laporan tersebut NIC memetakan dunia pada tahun 2020 menjadi empat kekuatan besar yaitu:
Pertama, Davod World: Digambarkan bahwa Cina dan India menjadi negara penting dalam bidang ekonomi dan politik. Sekarang menjadi kenyataan. Utamanya Cina, menjadi rival ekonomi Amerika yang menarik negara Paman Sam itu ke dalam perang dagang.
Kedua, Pax Americana: Amerika masih menjadi pemimpin dunia. Status quo dan hegemoni Amerika belum bisa dikalahkan oleh negara lain, apalagi di kawasan Teluk.
Ketiga, prediksi NIC ketiga meleset, munculnya A New Chaliphate: Berdirinya kembali Khilafah Islam, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global Barat.
Tahun 2014 Khilafah Islam diproklamirkan oleh mujahidin Irak-Suriah. Khilafah yang lebih dikenal dengan nama ISIS berumur 4 tahun. Maret 2019 ISIS dinyatakan kalah. Lahirnya Khilafah lebih cepat enam tahun dan berakhir lebih cepat satu tahun dari rilisan NIC.
Keempat, Cyrcle of Fear (Munculnya lingkaran ketakutan). Di dalam skenario ini, respon agresif pada ancaman teroris mengarah pada pelanggaran atas aturan dan sistem keamanan yang berlaku. Milisi-milisi sipil bersenjata diwakili oleh kelompok Hautsi di Yaman, diaspora para pendukung ISIS dan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Milisi Hautsi yang paling berpengaruh di kawasan Teluk yang didukung negara Iran.
Buku lain :