Tahun 2020 Menjadi Nuqthatul Inthilaq (Titik Tolak) Globalisasi NU
Perdamaian hampir deadlock. Dalam rangka mencari jalan keluar, 13 delegasi tokoh agama dan perdamaian Afganistan sowan ke PBNU di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (17/9/2014). Kunjungan tersebut dalam rangka pencarian solusi perdamaian di Afganistan. Hasilnya berdiri organisasi NU di sana.
Lima tahun kemudian pada hari Selasa (30/7/2019) delegasi Taliban hadir ke kantor Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) Jakarta, untuk menuju penyelesaian konflik berdarah-darah di Afganistan. Delapan orang perwakilan Taliban diterima langsung KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU dan jajaran pengurus lainnya.
Secara tidak langsung, Al-Qaeda yang berbai’at kepada Taliban dan Taliban yang sowan ke PB NU, telah mengakui kepemimpinan politik NU di tingkat dunia. Kiprah NU untuk menyelesaikan konflik menahun di negeri mereka, ditunggu-tunggu.
Kalau dulu Afganistan menjadi proyek percontohan para mujahidin wahabi, namun gagal, kini Afganistan menjadi proyek percontohan NU dalam menyelesaikan konflik-konflik dan menciptakan perdamaian.
Jika berhasil, kepemimpinan NU makin diakui dunia Islam. Ini menjadi modal untuk menyelesaikan konflik dan mendamaikan negeri-negeri Islam yang lain. Tidak berlebihan, pada saatnya nanti, NU diminta andil dalam menyelesaikan konflik di Suriah, Kashmir, Yaman dan Palestina.
2020 tahun NU, bukan saja karena ada tiga helatan besar NU: Harlah 31 Januari, Konbes dan Munas Alim Ulama 18-19 Maret di Sarang dan Muktamar NU 22-27 Oktober di Lampung. Melainkan juga melalui tema Harlah NU ke-94: Meneguhkan Kemandirian NU untuk Perdamaian Dunia”, telah memperluas skala aktivitas NU, dari khidmah wathaniyah menjadi juru damai dunia. 2020 menjadi nuqthatul inthilaq (titik tolak) globalisasi NU. Selamat Harlah NU ke-94.
Bandung, Harlah NU ke-94