The news is by your side.

Tanggapan PBNU atas Merebaknya Virus Pneumonia Corona

Tanggapan PBNU atas Merebaknya Virus Pneumonia Corona | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Jakarta, NU Online
Virus pneumonia jenis corona baru merebak di Wuhan, China Tengah. Hingga hari ini, virus tersebut menyebabkan 170 kasus dirawat, 9 kasus kritis, dan 3 orang meninggal disertai kasus di Beijing, 1 kasus di Thailand, dan 1 kasus di Jepang. Mereka yang terkena virus itu punya riwayat perjalanan ke Wuhan.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan Syahrizal Syarif menyebut, virus ini tidak sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang merebak di China pada 2002-2003. Virus yang menyebar pada waktu itu merupakan virus radang paru-paru yang berat dan menyebabkan angka kematian yang tinggi.

“Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa wabah ini menyebar dari orang ke orang. Saat ini masih berupa zoonosis, penyakit manusia yang menular dari hewan,” katanya kepada NU Online pada Senin (20/1).

Syahrizal menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan perlu meningkatkan kewaspadaan terutama di pintu masuk Kantor Kesehatan Pelabuhan, terutama bagi mereka yang berasal dari Wuhan, China.

Di samping itu, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) itu juga mengatakan pemerintah dan media massa harus menyampaikan informasi yang benar dan akurat terkait penyakit tersebut. 

“Jangan sampai menimbulkan kepanikan masyarakat yang tidak perlu,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah juga perlu mengaktifkan tim kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia sehingga pemantauan perkembangan wabah bisa dilakukan secara intensif.

PBNU, lanjutnya, mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi juga harus tetapi menjaga kewaspadaannya. “Masyarakat diimbau untuk tidak panik, cukup waspada, terutama bagi mereka yang akan berkunjung ke Wuhan China,” katanya.

“PBNU siap mengerahkan seluruh sumber daya dan mobilisasi masyarakat jika memang terjadi ancaman wabah global di Indonesia,” lanjutnya.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Muchlishon

Leave A Reply

Your email address will not be published.