The news is by your side.

TEROR MATI JAHILIYAH ALA HTI DAN ISIS

Oleh HTI hadits ini dijadikan dalil untuk mewajibkan umat mendirikan Khilafah sebelum datangnya Iman Mahdi. Menurut Ust Hafidz Abdurrahman (DPP HTI) manthuq hadits di atas menyatakan, bahwa “Siapa saja yang mati, ketika Khilafah sudah ada, dan di atas pundaknya tidak ada baiat, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.” Atau “Siapa yang mati, ketika Khilafah belum ada, dan dia tidak berjuang untuk mewujudkannya, sehingga di atas pundaknya ada baiat, maka dia pun mati dalam keadaan mati jahiliyah.” Karenanya, kewajiban tersebut tidak akan gugur hanya dengan menunggu datangnya Imam Mahdi. (Channel Telegram #KhilafahWillRise, 23 / 8 / 2017)

Syarah gegabah terhadap hadits Nabi saw tentang mati jahiliyah oleh Ust Hafidz Abdurrahman tidak lebih dari ungkapan nafsu HTI yang ingin mendirikan Khilafah versi mereka tanpa memperhatikan hadits lain yang memperjelas makna baiat, baiat kepada siapa? Baiat in’iqad (pengangkatan) atau baiat taat?

Ibn Abu Asim di dalam kitab al-Sunnah, halaman 489 meriwayatkan hadits ini:

من مات وليس عليه إمام مات ميتة جاهلية

“Barangsiapa yang mati tanpa memiliki imam, maka matinya adalah mati jahiliyah.

Ibn Hibban juga meriwayatkan di dalam Sahihnya, jilid 7 halaman 49:

من مات بغير إمام مات ميتة جاهلية

“Barangsiapa mati tanpa Imam, matinya adalah mati jahiliyah.”

Leave A Reply

Your email address will not be published.