Agama, Akal, dan Perubahan Jaman.
Memang pada perkembangan kontemporer, ada sekelompok fundamentalis yang selalu mengaku bersendikan syara’ dan bersikap apriori terhadap nilai-nilai budaya. Ini adalah cara pandang hitam-putih dan struktural. Dasar epistemologinya lemah, dan bersumber kepada sempitnya pengetahuan dan wawasan terhadap kitabullah dan sunatullah itu sendiri, baik yang tersurat maupun tersirat. Juga dikarenakan pemahaman yang parsial terhadap dalil naqal yang ada dalam kitabullah dan sunah Rasul. Ulama-ulama salaf masa lalu, yang tahfidz Al-Quran, dari lahirnya maupun batinnya Al-Quran, hafal ratusan ribu hadist, sangat menghargai adat istiadat, akal, dan perbedaan pikiran manusia, termasuk dalam hal pengamalan agama, yang bersumber dari dialektika yang berbeda-beda. Imam Syafi’i bahkan merevisi beberapa pendapatnya dalam hal hukum Islam, yang ia susun sewaktu hidup di Baghdad ( Qaulul Qodiem ), menjadi pendapat baru ( qoulul jadied ), setelah Beliau tinggal di Mesir.
Inilah bentuk penghargaan terhadap perkembangan situasi, baik tempat maupun suasana, yang justru menjadi khasanah kekayaan Islam itu sendiri. Bukankah Islam ya’lu walaa yu’la ‘alaih, sholih lii kulli zaman wal makan?. Kalau pemahaman Islam akan dikembalikan ke zaman Rasulullah, dimana situasi dan suasananya masih sederhana, perkembangan sosial belum terlalu kompleks, wilayah negara yang terbatas, tidak ada bedanya Islam sebagai agama dan negara ( konsep din wa daulah ), Rasulullah sebagai rujukan utama masalah agama masih hidup, para sahabat sebagai generasi pertama dan generasi emas umat Islam masih banyak, maka Islam akan tergilas oleh roda zaman dan ditinggalkan oleh umat manusia. Misi penyelamatan, dan rahmat seluruh alam, sebagai visi dan misi awal kedatangannya akan mengalami kegagalan total.
Baca juga resensi buku lainnya :
- Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- ejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.