Daulah Nabawiyah Mustahil Tegak Kembali, Aktivis Pejuang Khilafah Harus Pahami Ini
Bentuk negara dan pemerintahan Nabi Yusuf, Daud dan Sulaiman adalah kerajaan. Sedangkan negara dan pemerintahan Nabi Muhammad saw adalah Daulah Nabawiyah (negara kenabian). Daulah yang sangat istimewa, khas dan unik; Bukan khilafah, bukan kerajaan dan bukan republik.
Daulah Nabawiyah dipimpin oleh Nabi Muhammad saw yang ma’shum di bawah bimbingan wahyu ilahi. Formalnya, daulah Nabawiyah eksis selama 10 tahun di Madinah.
Secara non formal, Muhammad telah menjadi pemimpin politik panutan masyarakat setelah berhasil menyelesaikan masalah peletakan kembali Hajar Aswad. Tanpa solusi dari Muhammad, masalah peletakan kembali Hajar Aswaj bisa memicu perang antar kabilah. Gelar Al-Amin yang diberikan masyarakat Mekkah bentuk pengakuan atas kepemimpinan politik Beliau saw.
Di samping itu, Jika kekuasaan artinya kekuatan untuk memaksa secara fisik, maka Muhammad saw sejak dakwah di Mekkah telah memilikinya. Kedudukannya sebagai kekasih Allah swt, penghulu para Nabi dan Rasul, membuat Nabi Muhammad saw mempunyai tempat khusus di sisi Allah swt, Rabb semesta alam. Apapun yang diminta Muhammad saw, akan dikabulkan.
Bisa dilihat bagaimana besarnya kekuasaan Rasulullah saw setelah Beliau saw diusir dari Thaif. Kalau mau menggunakan kekuasaannya (kekuatan fisik), penduduk Thaif sudah nyungsep ke dalam tanah karena Malaikat penjaga gunung sudah siap menimpakan gunung kepada penduduk Thaif.
Nabi Muhammad saw, Nabi yang istimewa. Kepemimpinan spiritual dan politik melekat pada dirinya sejak diangkat jadi Nabi dan Rasul. Nabi Muhammad saw juga dinamakan Al-Hasyir yaitu manusia dikumpulkan di atas kakinya yakni di atas jejak-jejak perjalanannya. Seolah-olah beliau diutus untuk mengumpulkan manusia. Begitu besar kekuasaan Nabi Muhammad saw.
Buku lain :