Melihat Kehidupan Muslim di Wuhan, Kota Sumber Virus Corona
Kedua, Masjid Hankou. Lokasi masjid ini cukup strategis karena terletak di petigaan besar, dekat dengan stasiun besar kereta api Hankou dan stasiun MRT line 1. Masjid Hankou terdiri dari enam lantai. Arsitekturnya merupakan perpaduan antara Arab, China, dan Eropa. Sementara di samping gerbang masuk masjid dibangun deretan toko.
Ketiga, Masjid Min Quan Lu. Masjid ini susah dicari karena berada di gang kecil dan di antara deretan toko penjual daging sapi dan kambing halal. Ada dua lantai yang digunakan ketika hendak dilaksanakan Shalat Jumat. Masing-masing lantai hanya mampu menampung 50 jamaah.
“Masjid ini yang terkecil yang saya temukan di antara masjid lainnya di Kota Wuhan,” ujarnya.
Keempat, Masjid Qiyi. Masjid ini terletak di distrik Wuchang. Luasnya mencapai 2.300 meter persegi dan mampu menampung hingga 500 jamaah. Masjid Qiyi juga menjadi basis Asosiasi Islam Provinsi Hubei. Selain masjid, di Jalan Qiyi pula berjejer toko-toko yang menjajakan makanan dan kebutuhan halal lainnya seperti daging, kue tradisional, roti naan Uighur, sayuran, buah-buahan, bumbu, hingga pakaian.
Zuhri menceritakan bahwa cukup mudah mencari warung halal di Kota Wuhan. Menurutnya, ada 12 warung halal yang ditemukannya di antara tempat tinggalnya hingga kampusnya, Central China Normal University (CCNU) Wuhan. Warung-warung halal tersebut dilengkapi dengan logo tulisan ‘Halal’ atau 清真 Qingzhen (baca: Tsingcen). Kebanyakan warung tersebut dimiliki Suku Hui Muslim.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan