Menunggu Pengorbanan Para Pemimpin
Sebagai bentuk ketaatan, maka setiap pengurbanan haruslah yang terbaik. Karena perintah Dzat yang ditaati. Ketika Ismail diganti dengan domba gibas, sesungguhnya Allah ingin menunjukan bahwa pengorbanan harus dilakukan secara maksimal. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ali Imaran 92 : Lan tanalul birra khatta tunfiqu mimmaa tuhibbun. Wamaa tunfiqu min syaiin fa innallaaha bihi ‘aliem.Yang artinya kamu tidak akan sampai kepada suatu kebajikan sehingga menginfakkan sesuatu yang dicintainya. Dan apapun yang kamu infakkan, Allah Maha Mengetahui. Domba dalam taradisi Arab kala itu, mempunyai dan menunjukkan sebuah status sosial yang tinggi.
Manusia pada dasarnya dibentuk dari dua jasad, jasmani dan rohani. Keduanya perlu dibangun secara seimbang. Dimensi yang satu tidak bisa dilepaskan dari dimensi yang lain. Tetapi terkadang sebagi bentuk dari ketidaksempurnaan manusia, dimensi yang satu dibangun secara lebih menonnjol dibanding dimensi yang lain, sehingga dalam kurun waktu lain, dimensi yang nampak perlu dihilangkan agar dimensi yang lain dapat lebih terlihat.
Maka untuk mencapai derajad spiritualitas yang tinggi, dimensi materialitas perlu diabaikan, bahkan sesekali perlu dihancurkan. Ibadah qurban jelas menggambarkan perlunya yang materialisme dihancurkan untuk memperoleh yang spiritualisme. Kesenangan duniawi ditinggalkan untuk mencapai kesenangan ukrowi seperti pada saat manusia melaksanakan ibadah haji. Seluruh atribusi duniawi ditanggalkan, semua kesenangan ditinggalkan demi memenuhi panggilan Tuhan; labbaik allaahumma labaik. Semua prosesi ritual dijalani untuk meneladani keluarga yang dipilih oleh Allah dalam menapaki jalan ketaqwaan, yaitu Ibrahiem dan keluarganya.
****
Buku lain :