The news is by your side.

Perang Simetris Berhadiah Hagia Sophia

Konsekuensi perang simetris dan teori pampasan perang  amatlah menentukan konversi rumah ibadat ke agama yang dianut oleh penguasa baru. Dalam Historic Centre of Cordova Unesco dan Encyclopedia Britannica, di  Spanyol terdapat gereja yang berubah menjadi masjid dan kemudian balik lagi ke gereja sebagai konsekuensi kalah-menang perang. Sehingga tampak di situ mimbar dan altar: Kristen – Islam – Kristen  yang menunjukkan transisi agama tiga kali dan kini menjadi museum. Muslim yang berkuasa di Andalusia dari 711 hingga 1492M telah mendirikan banyak masjid. Usai keberhasilan penguasa Kristen Spanyol merebut kembali wilayah mereka dan mengusir umat Islam, masjid-masjid diubah menjadi gereja. Seperti Masjid Agung Zaraqoza (714-1119M) yang berubah menjadi Cathedral of the Savior of Zaraqoza, Masjid Mayrit yang pada 1202M berubah menjadi Iglesia de San Nicolas Madrid dan Masjid Agung Nasrid Granada yang pada 1492 berubah menjadi Granada Cathedral.

Perang simetris adalah pertemuan dua kekuatan militer di medan laga. Siapa yang menang mengambil semua yang dimiliki oleh yang kalah sebagai ganti rugi biaya perang. Tidak hanya itu yang kalah menjadi tawanan bahkan budak bagi yang menang. Pimpinan atau orang yang paling bertanggung jawab terkadang dihukum mati atau dihukum berat. Tentunya, seberapa berat akibat yang harus ditanggung oleh yang kalah bergantung kebijaksanaan  pimpinan kelompok pemenang. Termasuk ketika Kamal Ataturk mengubah fungsi masjid ke museum dan menjadikannya warisan dunia di bawah Unesco yang ramai dikunjungi wisatawan juga merupakan kebijakan. Nilai sejarah terukir tebal dalam bangunan itu yang mengundang jutaan pengunjung ke sana dan memberikan wawasan tentang kedigdayaan Islam dan Romawi Timur. Semoga Ayasophia tetap ramai dikunjungi wisatawan meski ia kembali berfungsi masjid. Erdogan pasti telah memikirkan itu dan telah menyatakan bahwa ia tetap warisan dunia bahwa penggunaan untuk shalat tidak mengurangi status tersebut.

Achmad Murtafi Haris, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya

Leave A Reply

Your email address will not be published.