The news is by your side.

Allah dan Cerita Takdir Manusia

Adakalanya pula Allah mengangkat para kekasihnya dengan keistimewaan, yang membuat iri para malaikat dan Nabi/ Rasul. Ingatkah kita ketika Musa menganggap dirinya orang yang paling berilmu ( sisi syareat )? Allah tunjukan kepada Musa, seseorang yang bernama ( Nabi ) Khidir, yang mengajarkan ilmu hakekat kepada Musa, dan Musa tak sanggup untuk menerima pengetahuan yang diajarkan oleh Khidir. Ashabul Kahfi, yang  mati selama kurang lebih 300 tahun, kemudian hidup kembali. Riwayatnya telah diceritakan dalam Qur’an Surat Al Kahfi.

Asif bin Barkiya di masa Nabi Sulaiman, seseorang yang diberi ilmu oleh Allah, mampu membawa dan memindahkan istana Ratu Balqis dalam hitungan kerdipan mata, meski jarak Istana Ratu Balqis dan Istana Raja Sulaiman ratusan kilometer. Sebuah perjalanan yang mustahil pada masa itu, hingga masa sekarang, jika Allah tidak memberikan ke-istimewaan kepada hamba-Nya yang dipilih. Umar bin Khattab di masa Nabi muhammad SAW diberi ke-istimewaan oleh Allah, pendapat-pendapatnya banyak dibenarkan oleh Al-Qur’an, yang ayat-ayatnya turun kemudian.

Allah juga meng-istimewakan dikalangan manusia, dalam urusan dunia, sebagian atas sebagian yang lain. Allah mengangkat para raja  dan pejabat negara dengan ijin-Nya, terlepas apakah raja itu orang baik atau buruk. Baik buruk membawa pelajaran bagi orang-orang yang dipilih diberi hikmah oleh Allah. Bisa jadi kehadiran mereka menjadi fitnah ( ujian ) bagi hamba-hamba Allah yang dipilih dalam urusan kebaikan.  Istri dan anak Nabi Nuh dipilih untuk menguji Nuh. Ujian datang dari keluarga terdekatnya. Fir’aun dijadikan oleh Allah sebagai musuh Musa AS. Demikian juga Qorun yang kepadanya dikuasakan perbendaharaan harta yang banyak. Hamman dengan jabatanya. Kekuasaan, harta, dan kebijakan strategi, telah menjadi musuh utama Nabi Musa As.

Penulis
Toufik Imtikhani, SIP
Leave A Reply

Your email address will not be published.