The news is by your side.

Dari Buku “Islam Radikal” : Hakimiyah [2]

Kita berada di hadapan sebuah cara berpikir yang timpang. Bahkan pengagasnya sendiri sangat kebingungan dalam mendeskripsikan realitas dan mencari solusinya, serta dalam memberikan landasan-landasan hukum syariat terhadap persoalan-persoalan partikular yang terjadi di tengah masyarakat. Pada akhirnya mereka berpikir perlunya berbenturan dengan seluruh masyarakat dunia. Benih pemikiran ini sudah ada pada sosok Hasan al-Banna, sebagaimana yang ia kemukakan dalam “Risalah al- Mu’tamar al-Khamis. Kemudian perbincangan mengenai hal ini semakin meluas di tangan Sayyid Qutb dalam “Fi Dzilal Al-Qur’an”. Kemudian benar-benar menjadi sebuah kerusakan di tangan ISIS dalam “Idarah al-Tawahhusy”.

Di sini saya ingin menegaskan bahwa “Risalah al-Mu’tamar al- Khamis” karya Hasan al-Banna merupakan sebuah pemikiran yang sangat tidak populer. Penuh dengan nuansa psikologi yang tidak stabil, penuh dengan pertikaian dan benturan. Di dalamnya seakan- akan anda melihat gambaran cikal-bakal ISIS. Karenanya, perlu dilakukan studi kritik yang lebih luas terhadap pemikiran-pemikiran Hasan al-Banna, yang menjelaskan semangat dan sikap reaktif di dalamnya. Yang pada akhirnya melahirkan nalar berpikir Ikhwanul Muslimin secara utuh, dan menjadi dasar lahirnya pemikiran radikal yang terkandung di dalamnya. Cara pandang haraki (pergerakan) ini bercampur menjadi satu dengan pemikiran konservatif, eksklusif dan sempit pada banyak kelompok.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.