Mempercepat Zakat Mal dan Fitrah menurut Hukum Islam
يشترط لصحة تقديم الزكاة أن يبقى مالك النصاب أهلاً لوجوب الزكاة إلى آخر الحول، وذلك ببقائه حياً، وبقاء ماله نصاباً، فلو مات قبل تمام الحول لا يعتبر ما عجّله زكاة
[Ketiga] “Syarat sah menyegerakan zakat adalah jika pemilik harta 1 nishab itu merupakan orang ahli zakat hingga akhir tahun, hidup hingga akhir tahun, dan hartanya mencapai 1 nishab di akhir tahun. Jika muzakki meninggal sebelum sempurna 1 tahun, maka apa yang telah ditunaikannya dengan segera, tidak dihitung sebagai zakat.”
أن يكون القابض للزكاة المعجّلة مستحقاً لها عند تمام الحول، فلو مات لم يُحسب المدفوع له زكاة
[Keempat] “Jika orang yang menerima zakat yang disegerakan pembayarannya itu termasuk orang yang berhak mendapatkan zakat ketika sempurna hitungan tahunnya. Dengan demikian, jika ia meninggal (sebelum sempurnanya tahun), maka apa yang diterima olehnya, sebelumnya, dari muzakki, tidak dihitung sebagai zakat yang dibayarkan kepadanya.”
Demikianlah beberapa ketentuan terkait dengan ta’jil (menyegerakan) zakat, baik zakat fitrah maupun zakat harta. Adapun Surat Edaran yang datang dari Kementerian Agama RI di atas, adalah memuat ketentuan zakat harta yang disegerakan. Alhasil, kaidah yang dipergunakan dalam tulisan ini, adalah sebagaimana yang tertuang di dalam ketentuan ta’jil zakat harta. Wallahu a’lam bish shawab.
Muhammad Syamsudin, Pengasuh Pesantren Hasan Jufri Putri, Pulau Bawean, dan Wakil Sekretaris Bidang Maudluiyah LBM PWNU Jawa Timur
Buku lain :