Mendalami Logika Kelompok Radikalis
Oleh Eeng Nurhaeni
Di kalangan radikalis seringkali ditemukan adanya pecah kongsi antara paham orang tua dan anak-anak mereka. Para inovator radikalisme yang menyebut dirinya mutasyaddid seakan pintar mengendus selera pasar, khususnya mengenai apa yang dibutuhkan kaum muda yang masih labil dan rentan keyakinannya. Pasaran yang menggiurkan tatkala dunia politik mengalami kekeruhan dan kekisruhan, ketiadaan figur teladan, serta kesulitan ekonomi dan kesenjangan sosial.
Demikian halnya dengan logika kaum perusuh. Pemahaman mereka tentang esensi agama dibuat kabur dan simpang siur. Mereka membangun logikanya sendiri, sambil menerima petuah dan iming-iming yang dianggap menjanjikan solusi bagi jaminan masa depan mereka.
Pemikiran yang liar ini bisa menjurus kepada paham nasionalisme ekstrem yang pernah dibuktikan oleh para kaki tangan Hitler (Nazi). Pengultusan pada figur penguasa, yang dianggap memiliki otoritas tinggi (mu’tabir) tak beda jauh dengan gerakan kaum perusuh yang radikal dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.
Buku lain :