Naikkan Harga Iuran BPJS Bukan Solusi Tepat
Ada kabar di tengah situasi seperti itu, akan ada kenaikan gaji kepada pengelola BPJS, bagaimana tanggapannya?
Kita prihatin dengan kenaikan gaji. Soal gaji, jangan kemudian teman-teman yang berada pada jajaran direksi, gajinya besar. Memang besar, mereka mengelola uang dalam jumlah triliunan. Agak berbeda kalau kita mengacu kepada sistem gaji direktur bank misalnya. Gaji direktur bank itu, uang yang dia kelola harus mereka upayakan agar itu bisa bertambah. Itu kegiatan profit. Nah, BPJS kan bukan kegiatan profit dan mereka tidak ada tugas untuk memutar uang. Hanya menjaga dan bagaimana caranya pengeluaran itu sesuai dengan peraturan. Nah, sekarang kalau mereka menuntut gaji besar, sebenarnya tidak seimbang dengan badan-badan yang mengelola uang yang memang untuk kebutuhan fungsi profit ya. Jadi, kan mereka hanya melihat besarnya uang yang mereka kelola. Tidak wajarlah kalau menurut saya.
Namun, kita juga harus melihat BPJS secara seimbang. Betul BPJS itu perlu ada perbaikan di sana-sini, harus ada peningkatan mutu, masyarakat belum ada pelayanan yang baik, itu benar, tetapi kita juga harus melihat, sedemikan banyaknya orang yang sangat tertolong BPJS. Mereka-mereka yang harus operasi jantung misalnya itu ibaratnya masyarakat, kalau tidak dibantu BPJS ada yang jatuh sampai miskin.
Follow Channel LTNNU Jabar di Whatsapp untuk mendapatkan update artikel terbaru. Klik Link ini >> Channel LTNNU Jabar
Jadi, kita juga harus berimbang. Gagal ginjal dibantu untuk cuci darah. Itu sangat terbantu. Jadi sebetulnya kalau pelayanan BPJS ini baik, orang juga akan memberikan respons yang seimbang dengan membayar rutin. Logikanya bagaimana cara membangun agar mereka membayar rutin BPJS. Ketika pelayanannya kurang baik, lalu iurannya dinaikkin. Nah, ini kan sesuatu yang menurut saya, pemerintah harus bisa memberikan respon positif dari keluhan masyarakat akan pelayanan yang kurang baik.
Dari sisi manajemennya bagaimana?
Di sana-sini ada manajemen yang belum standar, kan bervariasi sehingga, bahkan ketika uang yang disediakan untuk pelayanan rujukan tu pada dasarnya masih kurang dari yang seharusnya dibutuhkan untuk pelayanan yang baik. Nah, di sini, akhirnya masing-masing rumah sakit melakukan manuver-manuver dengan berbagai cara agar uang itu dicukupkan. Ini juga masalah yang tidak begitu bagus.