Naikkan Harga Iuran BPJS Bukan Solusi Tepat
Kondisinya sudah defisit, kenaikan iuran bukan solusi, supaya BPJS ini sehat bagaimana?
Ada jangka panjang dan jangka pendek. Saya tidak menolak kenaikan, tapi saya merasa tidak setuju dengan kenaikan pada saat ini. Jadi maksud saya dalam situasi begini, harusnya pemerintah tidak bisa menaikkan dengan seratus persen. Kalau ingin mengurangi defisit dengan menaikkan, ya kenaikan yang wajarlah. Begitu.
Kedua, yang harus dilakukan adalah upaya meningkatkan kualitasnya. Saya harus bilang, kenapa tidak kan pemerintah mendapat pajak yang besar dari rokok. Defisit yang dialami pemerintah untuk mengelola kesehatan, itu jauh lebih kecil daripada uang yang diterima dari pajak rokok. Pajak rokok sekarang mungkin 120 triliun sementara pemerintah defisit 16, 5 persen, mendekatiangka 30 triliun, tapi tetap saja itu jauh di bawah pajak yang diterima industri rokok. Mestinya pemerintah bisa melihat mendapat pajak besar dari rokok yang secara kesehatan tidak ada keraguan yang itu merugikan kesehatan masyarakat.
Ya dialihkan saja. Defisit itu mestinya diambil dari pajak rokok. Sehingga tidak perlu menaikkan iuran. Saya tahu pemerintah tak ingin menaikan harga dua kali. Maksudnya tidak ingin menaikan dinaikin tahun ini, dua tahun kemudian naik lagi.
Nahdlatul Ulama mendukung adanya BPJS, mohonlah diperhatikan, karena yang merasakan adalah masyarakat. Dan Nahdlatul Ulama berada pada posisi yang di bawah, penerima manfaat itu.
Ada satu hal lagi, dari riset, siapa yang memanfaatkan BPJS ini? Nah, yang memanfaatkan BPJS ini adalah orang yang punya akses kepada kesehatan. Ada problem lain, pelayanan kesehatan, kita mesti bayar, kita kemudian mendapatkan pelayanan, tapi kan kalau pelayanannya tersedia. Bagaimana mereka yang berada di daerah terpencil, di luar Jawa, yang pelayanan dan fasilitas kesehatannya terbatas.
Mereka membayar sama dengan mereka yang berada di kota. Tapi orang kota mudah memanfaatkan fasilitas karena jarak yang dekat, transformasi yang mudah. Bagi mereka yang jauh seperti di Papua, Sulawesi, Kalimantan, mereka diminta membayar sama, tapi fasilitasnya tidak ada, nah, ini persoalan.
Jadi pemerintah itu bukan hanya meningkatkan fasilitas dan kualitas kesehatan, tapi menjangkau, menjamin bahwa setiap masyarakat dapat mengakses kesehatan dengan cara yang sama. Jangan yang hanya di kota saja.
Kondisi saat ini defisit BPJS itu dapat menyebabkan bangkrut tidak?
Tidak lah, ekonomi kita ini pada dasarnya dalam kondisi yang baik. Dengan pertumbuhan ekonimo yang 5,1 atau 5,2 Indonesia saat ini menjadi negara yang menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi yang tinggi di dunia. Kondisinya baik.
Pewawancara : Abdullah Alawi
Editor: Fathoni Ahmad
Sumber : NU Online
Buku lain :