Kolaborasi Sains dan Spritualitas Islam Menyikapi Pandemi Covid-19
Kelompok yang pro sains menilai masyarakat yang kurang mengindahkan himbauan pihak kesehatan karena tetap melaksanakan peribadatan di masjid sebagai bentuk “kesombongan beragama”, “kekonyolan beragama”, kelompok fatalistik dan tuduhan yang lain. Sebaliknya kelompok yang lain, menuduh masyarakat yang tetap di rumah saja dan tidak mau melaksanakan kegiatan di masjid sebagai bentuk lemah iman dan dinilai lebih takut pada virus corona daripada takut pada Allah.
Di sisi lain, sesama pakar sains juga masih berdebat. Satu pihak mengatakan bahwa Covid-19 ini sangat berbahaya. Pihak yang yang lain mengatakan Covid-19 ini virus biasa sebagaimana virus influensa dan tidak perlu berlebihan menyikapinya. Begitu pula sesama pakar agama saling “adu dalil” untuk mendukung pilihan-pilihan sikapnya terhadap Covid-19.
Oleh karena itu, tulisan ini akan mendudukkan sains dalam konstruksi pengetahuan Islam dan berusaha untuk melakukan pembacaan yang komprehensif dan solutif terhadap fenomena pandemi Covid-19 perspektif spritualitas Islam. Dengan demikian diharapkan tidak terjadi arogansi saling menunjukkan kesinisan antara para scientist dan kaum spritualist.
Buku lain :