Kolaborasi Sains dan Spritualitas Islam Menyikapi Pandemi Covid-19
Dengan demikian untuk menyikapi fenonema pandemi Covid-19, sains harus terlibat dengan cara terus berihtiar untuk menemukan vaksin virus ini dan berbagai upaya logis yang bersifat preventif maupun kuratif. Upaya ini sesuai dengan prinsip sains, mengungkap materi yang masih tersembunyi. Tapi yang tidak boleh kita lupa, bahwa sains hanya bisa menjangkau sesuatu yang empirik (indrawi) dan sesuatu yang bisa dinalar (logis). Padahal dalam kehidupan banyak sekali sesuatu yang abstrak dan tidak bisa dinalar karena memang obyeknya supra-logis. Selain itu juga kebenaran sains bersifat probabilitas (mungkin benar- mungkin salah) alias tidak mutlak benarnya.
Makanya sains tidak boleh arogan, karena ia bukan satu-satunya perangkat untuk mengatasi seluruh problem termasuk pandemi Covid-19. Bahkan bisa jadi, pandemi yang tidak kunjung mereda ini merupakan “peringatan” pada manusia modern yang terlalu bangga dengan kekuatan sains, melupakan dimensi spritualitas.
Oleh karena itu, kita perlu menilik perspektif lain yakni spritualitas Islam disamping upaya sains yang sudah berjalan. Biarkan sains terus bekerja mengungkap fakta-fakta, sedangkan spritualitas akan bekerja menemukan makna-makna yang tidak terjangkau oleh sains.
Buku lain :