The news is by your side.

Kolaborasi Sains dan Spritualitas Islam Menyikapi Pandemi Covid-19

Ketika dua bentuk ikhtiar (sains dan spritual) terlihat berseberangan, maka tidak boleh dibiarkan saling meniadakan. Misalnya, dengan pertimbangan sains para dokter menganjurkan untuk jaga jarak fisik dan menghindari kerumunan jangan lantas melarang orang beribadah ke masjid apalagi menuduh mereka yang nekat ke masjid sebagai orang yang “sombong dalam beragama”.

Yang seharusnya dilakukan adalah, biarkan orang-orang tetap ke masjid dan berdo’a semoga pandemi cepat berlalu dengan tetap memenuhi standar kesehatan. Misalnya, memakai masker, cuci tangan terlebih dahulu, jaga jarak shaf dan untuk sementara tidak berjabat tangan.

Kalau ada yang masih menyoal, bukankah tidak ke masjid di masa pandemi seperti sekarang ini dibenarkan oleh dalil-dalil keagamaan? Maka perdebatannya menjadi panjang untuk diurai dalam tulisan ini. Karena mereka yang tetap meramaikan masjid karena merasa daerahnya masih aman (zona hijau di tingkat desa apalagi di tingkat kabupaten) juga memiliki sederet argumentasi fiqhiyahyang tidak kalah kuatnya.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.