Membongkar Misteri Sedulur Papat Limo Pancer
Epistemologi Sedulur Papat
Secara bahasa, ada yang menyebut Kiblat Papat Limo Pancer, Sedulur Papat Limo Pancer Kakang Kawah Adi Ari-ari. Pemaknaan istilah ini tidak bisa sembarangan karena sangat enigmatis dan penuh misteri, bahkan banyak kaum intelektual hanya menyebut sebagai mitos. Apakah demikian? Jelas tidak.
Adi (2018) menerjemahkan secara ilmiah ke dalam beberapa bagian. Pertama, kakang kawah atau air ketuban. Kedua, adi ari-ari atau ari-ari. Ketiga, getih atau darah. Keempat, puser atau pusar. Kelima, pancer, yang berarti kita sendiri sebagai pusat kehidupan ketika dilahirkan.
Ketika sang jabang bayi lahir ke dunia melalui rahim ibu, maka semua unsur-unsur itu keluar dari rahim ibu. Dengan izin Tuhan, unsur ini menjaga manusia yang ada di bumi saat dilahirkan. Orang Jawa di dalam doa sering menyebut untuk mendoakan pejaga yang tidak tampak ini (kakang kawah, adi ari-ari, getih dan puser).
Sedulur papat juga dimaknai empat makhluk gaib yang tidak kasat mata (metafisik). Mereka merupakan saudara yang setia menemani hidup manusia, mulai dilahirkan di dunia hingga nanti meninggal dunia menuju alam kelanggengan.
Buku lain :
Yang tidak tepat di tulisan tsb adalah Kidung Wahyu Kalaseba, bukanlah karya Sunan Kalijaga, namun sudah dikonfirmasi bahwa itu karya seorang budayawan asal Weru, Sukoharjo, bernama Sri Narendra, yang secara resmi diluncurkan pada Juli 2014.
Bagus
Bagus