Keunikan Kitab Syajarah al-Ma’arif karya Syaikh Izzuddin Abdissalam
Semisal dalam halaman 386 ada Fasal Fashlun La Yutraku al-Haqq li Ajli al-Bathil, yaitu kebenaran tidak boleh ditinggalkan meskipun memiliki banyak kebatilan. Syaikh Izzuddin mengutip firman Allah QS. Al-Baqarah [2]: 58 “inna al-shafa wa al-marwata min sya’airi Allah….”.
Dalam ayat ini diceritakan sahabat merasa risih di Shafa dan Marwa karena terdapat berhala yang bernama Isaf dan Na’ilah. Karena risih, saat diperintah utuk sa’i oleh Nabi, para sahabat ini merasa gamang. Manamungkin melakukan sa’i di tempat yang ada berhalanya. Namun, oleh Allah swt. mereka tetap diperintahkan untuk melakukan sa’i (fala junaha ‘alaihi an yaththawwafa bihima).
Ini adalah Waqi’atu ‘Ain (suatu kondisi/keadaan khusus). Akan tetapi oleh Syaikh Izzuddin diambil natijah la yutraku al-haqq li ajli al-bathil – barang haq tidak boleh ditinggalkan hanya karena ada barang batil.
Buku lain :